Saya mengucapkan limpah terima kasih kepada pak supir taxi Link- Jakarta yang dengan jujur dan tulus telah menyerahkan kamera saya kepada manajemen taxi Link di Jakarta untuk dikembalikan kepada pemilik. Demikian juga terimakasih saya kepada Hotel Sofyan Betawi di Cut Meutiah Jakarta terutama petugas security yang membantu kembalinya kamera saya setelah tertinggal di jok taxi Link. pagi tadi ( 15 November 2008).
Begini ceritanya. Pagi hari Sabtu, tanggal 15 November 2008 saya berangkat dari Hotel Sofyan Betawi dengan menumpang taxi Link menuju Stasiun kereta api Gambir untuk kemudian dengan bus Damri menuju Bandara Sukarno-Hatta dalam rangka perjalanan saya ke Banda Aceh. Kira-kira setelah berjalan 20 menit dengan bus Damri, saya merasa ada sesuatu yang kurang. Saya langsung ingat bahwa kamera still photo tidak tersandang lagi di bahu kiri saya. Saya pikir mungkin jatuh di sisi kiri tempat duduk saya, ternyata tidak ada. Wah, saya telah kehilangan kamera. Perasaan saya, kamera tersebut tertinggal di tempat duduk taxi.
Saya mulai mencoba mengingat-ingat ciri-ciri taxi yang saya tumpangi. Tetapi tidak terlalu banyak yang dapat saya ingat, yang ada dalam memori saya hanya, taxi warna hijau, namanya taxi Link, supirnya juga berbaju hijau, hanya itu. Nomor taxi, apa lagi nama supir, tidak ada dalam ingatan saya. "Wah benar-benar pagi yang sial," kata hati saya.Tapi ada satu harapan baru bagi saya, moga-moga bisa berhasil. Bahwa taxi tesebut adalah taxi yang mangkal di hotel Sofyan Betawi dan dipanggil oleh seorang petugas security pada hotel itu untuk mengantarkan saya ke Gambir. Dari atas bus saya menelepon hotel Sofyan meminta bantuan untuk mencek taxi yang mengantar saya ke Gambir, siapa tahu ia sudah kembali mangkal di hotel. Jawaban resepsionis Hotel Sofyan Betawi "akan kami bantu telusuri taxi tersebut."
Setelah tiba di Bandara Sukarno - Hatta, saya kembali menghubungi petugas Hotel Sofyan Betawi, untuk mengetahui perkembangannya. Ternyata, pak supir taxi telah menyerahkan kamera saya kepada kantor pool taxinya, yaitu taxi Link sebagai barang lost and found penumpang. Saya meminta bantuan petugas Hotel Sofyan Betawi untuk menerima kamera tersebut dari pihak taxi Link, yang selanjutnya akan dijemput oleh anak saya Leana Amalo.
Ketika saya mendarat di Medan, sekitar pkl 11.30, saya peroleh informasi bahwa kamera saya telah berada pada petugas Hotel Sofyan Betawi menunggu di jemput oleh putri saya, yang juga berarti telah kembali kepada saya.Ruar biasa.
Mengapa saya menulis ini? Saya berpikir bahwa dalam hiruk pikuk Jakarta terutama kasus-kasus barang tertinggal di taxi kecil kemungkinan untuk memperoleh kembali, apalagi kasus ini terjadi pada sebuah taxi yang belum punya nama. Ternyata sangkaan saya keliru karena pak supir begitu jujur dan tulus, ditambah dengan kesediaan para petugas Hotel Sofyan Betawi untuk membantu seorang tamu mereka.Oleh karena itu melalui kesempatan ini saya sekali lagi mengucapkan limpah terima kasih kepada pak supir taxi Link sayang saya tidak tahu namanya dan juga manajemen taxi Link. Bahwa dengan kembalinya kamera saya, suatu kepercayaan( credibility) telah dibangun dengan baik dan tercitra pada seorang penumpang, semoga kepercayaan ini yang merupakan suatu prestasi dari taxi Link akan terus dijaga dan dibina, pasti Taxi Link akan maju.
Demikian juga, para petugas hotel Sofyan Betawi,saudara-saudara telah membangun suatu keprcayaan juga yang sangat berarti dan membantu orang lain. Saya tidak dapat membalas budi baik saudara-saudara dengan materi, tetapi sebagai orang-orang beriman, pasti Tuhan sajalah yang akan memberikan imbalan bagi kebaikan, kejujuran dan ketulusan saudara-saudara. Terima kasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar